Buku "Membentang Pita Garuda" dari SMA ASBI Bogor

Ini adalah buku kumpulan artikel yang ditulis oleh para siswa dan guru SMA ASBI (Akademi Siswa Bangsa Internasional) Bogor. Berikut adalah kata pengantar dari Kepala Sekolah SMA ASBI, Wendy Armunando:

Kata Pengantar

Nasionalisme Alami, Nasionalisme Sejati

Wendy Armunando

(Kepala Sekolah Akademi Siswa Bangsa Internasional)

Beratus orang pintar di Indonesia mencoba berbagai cara untuk mengartikan, memformulasikan nasionalisme, membuat teori, menerbitkannya dalam bentuk buku dan bahkan menjadikannya program nasional. Namun saya belum dengar ada yang berhasil menjadikannya sebagai idealisme yang merasuk ke dalam sanubari pesertanya seperti yang terjadi secara alami di Akademi Siswa Bangsa Internasional (ASBI).

Dalam keanekaan terbentuk persamaan, dalam kesukuan tercipta nasionalisme, dalam perbedaan terwujud kesatuan, yaitu kebanggaan menjadi bagian dari negeri ini, yaitu Indonesia.

Pendidikan adalah upaya untuk pembentukan jati diri seseorang menjadi lebih baik. Jika dilakukan di dalam sebuah kelompok masyarakat, diharapkan akan berguna bagi bangsa dimana masyarakat itu berada. Nasionalisme dalam pendidikan di Indonesia telah jatuh bangun. Kelihatan perkasa ternyata artifisial. Diharapkan terbentuk secara alami, ternyata mati suri.

Namun di ASBI, provinsi-provinsi di Indonesia terwakili, baik etnis, budaya, agama, dan bahasanya pun beragam. Mereka hidup 24 jam sehari bersama. Mungkin visi sekolah menjadi satu dengan jiwa mereka, mungkin juga kesadaran untuk hidup bersama menjadi dasar, kami berharap terbukanya mata mereka tentang keadaan negerinya sekarang dan cita-cita luhur untuk masa depan bangsa telah membimbing mereka jauh lebih dalam dari sekedar permukaan yaitu Indonesia yang bersatu.

Buku ini adalah rangkuman perasaan, pemikiran yang jujur dari siswa-siswi kelas 12 yang telah 3 tahun hidup dalam asrama ASBI. Banyak suka duka yang telah mereka alami, namun 1 hal yang sama yang mereka rasakan, nasionalisme yang bangkit dari dalam sanubari terdalam yang terpupuk oleh perbedaan asal namun persamaan asa.

Selamat melanjutkan perjuangannmu, anak-anakku. Pimpin negeri ini, jadikan ia negeri impian setiap insan, Tuhan besertamu!

Terima kasih kami sampaikan kepada Bapak Hasan Basri yang telah membimbing siswa-siswi ini menuju nasionalisme sejati dalam bentuk goresan pena.

Bogor, 20 Mei 2014